Selasa, 19 Februari 2013

Asal Usul Perang Dingin di Asia Tenggara : Kasus Partai Komunis Malaya 1948-1960 Oleh : Leon Comber

Dunia akademis dan intelijen selama bertahun-tahun telah memperdebatkan mengenai penyebab dari pemberontakan komunis di Malaya yang terjadi pada tahun 1948-1960. Ada dua asumsi yang muncul untuk kasus tersebut. Dua asumsi dasar mengenai pemberontakan komunis di Malaya yang pertama adalah bahwa gerakan ini dipengaruhi oleh gerakan revolusi global yang didalangi oleh ideology komunis Uni Soviet , sebagai bagian dari pereng dingin yang berkembang pada masa itu. Apakah begitu?. Kemudian pertanyaan atau asumsi yang kedua adalah apakah pengaruh situasi loal yang berkecamuk di Malaya sebagai satu-satunya penyebab?. Ataukah campuran keduanya?
Untuk pertanyaan yang pertama didasarkan pada keadaan bahwa dunia telah terbagi atau terpolarisasi menjadi dua kubu besar yang berlawanan. Yang pertama adalah kubu Komunis yang dipimpin oleh Soviet. Kubu yang kedua adalah Negara – Negara kapitalis barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat. Keadaan ini mendorong Soviet untuk melakukan pendekatan-pendekatan dengan Negara-negara dunia ketiga, menggunakan cara menyokong partai-partai komunis di Negara-negara tersebut untuk melakukan pemberontakan atau revolusi. Dengan keadaan kuatnya cengkraman pemerintah kolonial terhadap Negara-negara di Asia Tenggara menyebabkan adanya celah untuk penetrasi ideology komunis yang dilakukan Soviet. Hal ini dibuktikan dengan adanya konferensi Kalkuta yang mengundang perwakilan partai komunis yang ada di Asia Tenggara. Dengan misi melawan pemerintahan kolonial yang sangat kejam. Konferensi ini dihadiri oleh delegasi partai komunis dari Vitnam, Indonesia, Srilanka, Burma, India , Pakistan, Nepal, Filipina, dan Malaya. Sedangkan para pengamat berasala dari Australia, Korea, Mongolia, Yugoslavia, Prancis, Hungaria, Kanada, Cekoslovakia, dan Soviet sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar