Chelsea yang ketika
periode 1990an adalah tim biasa-biasa saja tanpa prestasi yang mentereng
berubah menjadi sebuah kekuatan dan ikon baru sepakbola benua biru dalam awal
abad 21. Hal ini tak terlepas dari
seorang Roman Abrahamovic , Seorang Rusia yang mengelontorkan uangnya untuk
sebuah tim balbalan kelas papan tengah. Ya, sang raja minyak dari Rusia tersbut
mengakusisi saham mayoritas Chelsea pada tahun 2003, tepat 10 Tahun yang lalu.
Apa yang terjadi? Bayangkan dalam jangka waktu 10 tahun Chelsea berubah dari
tim yang medioker menjadi pesaing kuat tim-tim penguasa Inggris seperti
Manchester United, Arsenal, dan Liverpool. Untuk nama terkahir mungkin sekarang
sudah bertukar posisi dengan Chelsea sebagai tim papan tengah, ya perlu digaris
bawahi, papan tengah !
Gelontoran dan yang menurut saya secara pribadi bisa
dikatakan sepadan dengan prestasi Chelsea ini, di mulai dengan mengontrak
seorang Mourinho . The Special One atau gelar pribadi yang ia labelkan sediri
terhadap dirinya sendiri sekarang dengan nama The happy One itu didatangkan
dari Porto setelah berhasil membawa Porto menyambet tahta Eropa. Dimusim
pertamanya Mourinho berhasil menghadirkan gelar local bernama Premier league ke
sudut kota London itu. Pemain-pemain sekaliber
Makalele, Geremi Njitap, Ferreira, Carvalho didatangakan oleh Mou dengan
sokongan lairan dana minyak dari Roman Abrahamovic.
Chelsea yang sedang membangun emperor kejayaannya harus
berpisah dengan Mou dimusimnya yang ketiga setelah menghadirkan piala-piala local
sekelas juara FA Cup, Carling Cup , dan trophy liga. Bulan madu itu harus
berakhir dengan perceraian .Mou merasa domainnya mulai di intervensi oleh
pemiliki yang sok tau sepakbola itu.
Ya, semua tau setelah itu Chelsea gemar kawin cerai kawin cerai dengan banyak
pelatih, hingga yang terkahir harus kawin kontrak dengan caretaker sekelas Rafa
Benitez. Kita mengetahui bahwa seorang Rafa adalah musuh dari selryh Fans
Chelsea di senatero jagat. Walaupun diakhir kerjasama dalam bentuk kawin
kontrak tersebut rafa bisa dikatakan tak gagal-gagal amat. Namun apa boleh
buat, rafa adalah seorang rafa yang tak layak menukangi Chelsea.
Selanjutnya masa bakti Mou yang menukangi Real Madrid tak
berjalan manis. Mou menjadi bulan-bulanan media Spanyol dalam berbagai hal,
salah satunya adalah keputusannya menomor tigakan seorang santo Iker. Sebuah
keputusan yang saya rasa memang sangat kontroversial. Alhasil keadaan tersebut
seakan membuatnya kembali berjodoh dengan si biru London itu. Roman Abrahamovic
mungkin telah bosan menganti manajer-manajernya
dan merasakan kangen yag luar biasa dengan mantannya. Ya seorang Jose
Mou. Mou kembali mengarsiteki Chelsea dengan
pondasi yang cukup mapan warisan dari Matteo. Lini belakang di nahkodai seorang
Luiz yang bermain begitu impresif ketika membela Brazil beberapa waktu lalu,
bersama Cahill saya rasa akan tetap menjadi palang pintu pertahanan di tengah
penampilan Terry yang angin-anginan.
Disisi bek sayap saya rasa mou akan tetap menggunakan jasa A.Cole yang
tetap konsisten di usia 30an keatas. Sekedar pemberitahuan saya, Cole Merupakan
rekrutan era Mou jilid 1. Ditengah, yang biasanya Mou lebih elegan dengan
Formasi 4-3-3, saya rasa akan menggunakan jasa essien lagi sebagai gelandang
jangkar dan ditemani oleh Lampard dan seorang Oscar. Lampard sendiri menjadi
salah satu sosok yang dipertahankan Mou dari kabar gonjang ganjing kepindahannya.
Di lini depan menajdi menarik untuk di lihat. Mou adalah sosok yang menemukan
dan mencipta seorang predator bernama Drogba. Dan hal itu tidak dimiliki oleh
sosok-sosok striker Chelsea saat ini.kecuali anak muda Belgia bernama Lukaku,
ya Romelu Lukaku. Saya rasa dia kan membuat Torres dan Ba kalau tidak di jual, akan menghangatkan
bangku candangan Chelsea. Disisi dua pendaming Lukaku , saya rasa Hazard di
kiri dan Juan Mata di kanan adalah proporsi yang pas untuk melangkapi puzzle cabinet
Mou jilid II.
Tidak akan salahnya kan berpendapat?
Kalian boleh tidak setuju dengan pendapat ini. Tapi saya rasa 90% dari daftar
diatas akan mewarnai skuad utama Chelsea Musim depan