Minggu, 08 September 2013

Tantangan Baru Asia Tenggara, Juga Indonesia



            Australia, sebuah benua yang berada di sebelah selatan negeri kita ini (Indonesia) telah resmi bergabung dengan AFF. Nah, itu berarti Australia berhak untuk mengikuti semua kompetisi sepak bola antara negara-negara di Asia tenggara. Baik di tingkatan junior maupun senior. Saya rasa semua insane yang menikmati dan mengikuti perkembangan sepak bola internasional tak meragukan kehebatan negeri ” kanguru” ini. Negara ini memiliki pemain pemain hebat sekelas Tim Cahill, Harry Kewell, Mark Swarzher, Emerton dan masih banyak yang lainnya. Pemain-pemain tersebut telah melalang buana dikancah sepak bola Eropa.
            Perjalanan negeri “kanguru” ini pun begitu mempesona untuk bergabung di level Asia Tenggara. Australia merupakan langganan Piala Dunia dalam beberapa pergelaran terakhir. Ya, Piala Dunia setidaknya sebagai gambaran betapa begitu hebatnya Negara sekaligus benua ini. Sebelumnya Australia terlebih dahulu bergabung dengan AFC yaitu sebuah organisasi yang menaungi sepak bola di Benua Asia. Australia awalnya bergabung dalam zona “sepak bola”  Oceania. Dan saya rasa kedatangan Australia di dalam AFF akan menimbulkan gairah baru.
            Kita tahu, sepakbola Asia Tenggara dalam beberapa tahun terakhir mulai menunjukan progress yang positif. Kekuatan negara-negara di Asia tenggara semakin merata dan kompetitif. Lihat saja bagaimana Philipina. Brunei Darussalam, dan Timor Leste mulai menggoyah kekuatan Negara-negara penguasa sepak bola Asia tenggara seperti Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Apalagi kini di tambah dengan bergabungnya Australia yang notabene kelasnya diatas negara-negara di Asia tenggara. Menarik untuk ditunggu bagaimana sumbangsih Australia terhadap persepakbolaan Asia Tenggara.
            Ini tentunya bukan hanya tantangan secara global bagi Asia Tenggara. Namun juga untuk Negara kita Indonesia. Jika kita tak segera bergegas bangun dari tidur panjang akibat polemik dan konflik yang dahulu (sekarang masih)  menggerogoti sepak bola Indonesia niscaya kita bakal sulit bersaing.  Permasalahan intern seperti kondisi finansial klub-klub yang berkompetisi di LPI maupun LSI yang begitu memperihatinkan harusnya segera dapat diatasi. Hal itu menyangkut secara langsung terhadap kualitas kompetisi. Jangan sampai kita terus tergerus arus degradasi kualitas kompetisi.
            Sekali lagi ini meruapak era dan tantangan baru untuk sepak bola Asia Tenggara pada umumnya, dan Indonesia pada khususnya. Mari bergegas, kalau tidak kita bakal semakin tenggelam dalam nostalgia masa lalu. Larut dalam cerita klasik kita pernah mengikuti piala dunia ketika masa Hindia Belanda, atau cerita haru negara kita mengikuti Olimpiade Melbroune ketika tahun 50an, Mari Bangkit!