Minggu, 29 Mei 2016

Mencicip Kopilimo di Kaki Gunung Api Purba

Jogja siang ini begitu terik, rasa-rasanya kulit ini seperti dijilat oleh matahari. Hari ini adalah hari Minggu tepat tanggal 1 Mei 2016. Saya janjian dengan kekasih hati saya untuk bertemu, harusnya pertemuan ini terjadi malam Minggu, tapi dikarenakan saya harus menghadiri rapat takmir masjid di dusun maka pertemuan ini mundur 12 jam. Tak apalah.
Kami merencanakan untuk bertemu di sekitar bilangan Patuk Gunung Kidul, Pemilihan lokasi ini didasarkan pertimbangan kedeketan lokasi dengan rumah dia. Awalnya kami menyepakati untuk bersua di Bukit Bintang Hargodumilah yang cukup terkenal di kalangan masyarakat Jogja. Tapi setelah dipikir-pikir kurang asyik juga ngobrol berdua di tempat itu pada siang hari. Ceritanya akan berbeda jikalau bertemu malam hari di tempat itu. Saya yakin romantis.
Atas dasar beberapa alasan dan pertimbangan tersebut, kami sepakat untuk bertemu di sebuah kedai kopi di sekitar kaki gunung api purba Nglanggeran. Tepat pukul 2 siang sepeda motor saya pacu menuju Nglanggeran. Beberapa kali di sepanjang jalan Wonosari saya mendapati gerombolan supporter tim sepakbola yang awalnya saya kira rombongan buruh yang sedang memperingati MayDay. Tapi dugaan saya salah.
Setelah memacu kendaraan selama kurang lebih 45 menit dari Bantul. Sampai lah di sebuah kedai kopi yang bernama Kopilimo. Kedai ini berada di kiri jalan utama menuju  Nglanggeran. Tepatnya di Pedukuhan Sumber Tetes, Patuk, Gunung Kidul. Kedai Kopilimo ini tepat berada di kaki gunung api purba Nglanggeran. Di lokasi Nampak lengang, pacar saya sudah menunggu dengan senyuman manisnya di salah satu sudut kedai. Di sudut yang lain Nampak pria paruh baya yang sedang asyik dengan gawainya. Di tengah-tengah kedai terdengar gemericik air dari sebuah kolam ikan. 
Bangunan Kedailimo ini berdiri sejak 5 November 2015, dengan konstruksi bambu yang begitu dominan mulai dari kerangka bangunan, atap, gazebo, meja dan kursi.  Untuk lantainya merupakan  perbaduan dari batu putih dan rumput. Asyik sekali bukan, jika kalian ingin bermain tenis meja pun bisa. Nampak sebuah papan tenis meja beserta peralatan bermainnya di depan kedai. Di belakang kedai kelihatannya ada proyek pembangunan homestay yang hampir selesai. Mungkin homestay ini digunakan untuk memfasilitasi para wisatawan yang berkunjung ke Nglanggeran.
Saya akhirnya memesan menu andalan di kedai ini yaitu Kopilimo seperti anjuran dari pacar saya yang pernah kesini sekali sebelumnya dan  untuk camilannya, singkong goreng krispi menjadi pilihan. Sembari menunggu pesanan saya melemparkan pandangan keseluruh penjuru kedai. Enak sekali suasananya. Nyaman, batin saya. Sesekali memandangi Dik pacar yang sedang asyik berselancar di dunia maya.
Pesanan saya datang. Kopilimo ini disajikan menggunakan cangkir yang berasal dari gerabah. Ketika pesanan ini datang bau tanah yang terkena air hujan ikut menyeruak. Wangi ini berasal dari cangkir gerabah yang terkena air hangat. Wangi sekali. Tutupnya pun sama, dari olahan tanah liat yang dibakar.
Untuk Kopilimo sendiri saya susah untuk menggali informasi lebih mendalam karena racikannya merupakan rahasia perusahaan. Begitu kira-kira jawaban dari salah satu karyawan di kedai itu. Tapi saya tak patah arang, saya mencoba menerka lewat  cecapan pertama. Saya menyimpulkan ini merupakan perpaduan dari kopi jenis arabika yang disajikan dengan campuran rempah. Karena pada seruputan kali pertama aroma jahe dan kayu manis seakan mencuri-curi perhatian. Perpaduan tersebut memberikan kehangatan tersendiri ditenggorokan. Nyaman, bagi saya yang kurang menyukai kopi.

Dari segi harga, secangkir Kopilimo ini dihargai dengan nominal tujuhribu rupiah, dan sepiring singkong goring ditebus dengan harga duabelas ribu rupiah.  Sangat terjangkau dan pas untuk dompet. Suasananya pun mendukung untuk mengobrol ngalor-ngidul sembari menikmati suasana khas lereng gunung api purba dengan iringan gemericik air dari kolam ikan. Sungguh sangat pas bagi kami berdua yang sedang beradu rembuk terkait kelanjutan hubungan kedepannya. Maklum kami sudah pacaran selama 5 tahun.     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar