28 tahun yang lalu tepatnya 28 July 1987, Pedro
Rodriguez Ledesma dilahirkan. Di sebuah daerah kecil bernama Santa Cruz. Pria
dengan tinggi 169 cm ini kemudian tumbuh menjadi pesepakbola yang luar biasa,
bersama sebuah klub yang sering disebut berasal dari planet lain dan
berkomposisi penuh dengan makhluk alien. Ya, pedro menjelma sebagai salah satu
alien di planet yang bernama Barcelona. Planet yang hanya bisa dijamah oleh
Tuhan dan sosok manusia bernama Aritz Aduriz belakangan ini.
Mengawali
karir di Barcelona B setahun setelah Jogja di guncang gempa maha dahsyat 5,9
SR. Pedro langsung “nyetel” dengan Barcelona satelit ini. Bagaimana tidak ?
“Pedrito” sapaan khas Pedro di Planet Barcelona ini hanya butuh waktu 2 tahun
untuk melejit ke tim utama untuk bersanding dengan mega bintang alien Messi.
Selama masa baktinya di Barcelona B, Pedro bermain 55 kali dengan torehan 17
gol. Pencapaian bagus untuk seorang penyerang sayap.
Kemudian,
di tim utama Barcelona Sang pemuda dari
Santa Cruz ini terus bersinar. Bahkan bersinar terang. Sampai akhirnya para
alien yang di impor dari planet lain datang. Namanya Neymar dan Suarez, nama
terakhir ini identik dengan gigi dan gigitan. Kemudian peran Pedro berubah
seperti kata anggoro berkah dalam
tulisannya di lama Pandit Football. Pedro bekerja bak Robin untuk menemani
seorang Batman bernama Messi. Datang saat dibutuhkan, setelah itu duduk
dibangku cadangan. Terus, terus, dan terus terulang kembali.
Pada
akhirnya hingga kejenuhan itu datang, isu dipertahankannya Pedro terus menjadi
tarik ulur. Wabil khusus ketika pemilihan presiden Barcelona yang dihelat
beberapa bulan yang lalu. Oleh Josep Maria Bartomeu, isu memperpanjang
kontrak Pedro terus digulirkan alhasil, beliau menang. Tapi Pedro kelihatan
lelah di Barcelona, kelihatan betul wajahnya jenuh dan lelah. Hingga akhirnya
wanita cantik bernama Manchester United datang, menggodanya dengan kerlingan
mata manja-manja aduhai. Media menangkap isu pendekatan itu, maka jadilah Pedro
dan Manchester United pasangan media darling. Pedro tetap diam. Seakan tak
tertarik dengan kemolekan Manchester United. Pedro tetap diam. Seakan tidak ada
rasa diantara mereka. Diam, diam, dan Diam.
Sampai dimana kemudian tim satu
Negara dengan Setan Merah datang. Datang dalam kondisi tercabik-cabik dalam dua
laga pembuka Liga Inggris . 1 poin dalam
dua laga untuk sang juara bertahan adalah aib, aib yang kudu disucikan. Chelsea
tumpul, dua nama besar sekelas Diego Costa dan Radamel Falcao majal. Maka air
penyucian didatangkan sesegera mungkin. Namanya Pedro. Pendekatanpun berjalan
cepat tanpa terekam media. Dengan kemolekan Chelsea dan ditambah mahar 21,4
juta pound atau setara dengan Rp 468 miliar pedro “klepek-klepek. Dalam akun
media sosialnya Pedro bercuit dengan nada optimis "Saya siap untuk Si Biru (Chelsea). Terima
kasih semuanya!". Benar-benar pendekatan dan jatuh cinta yang begitu
cepat. Diluar dugaan.
Jadi bagi para “lajangers” dan “jomblowers”
belajarlah dari kisah ini. Kisah memilukan dan menyayat hati bagi Manchester
united dan kembalikannya. Kisah penuh romantisme bagi Pedro dan Chelsea. Mblo,
pendekatan yang begitu gejar pun belum tentu bisa menaklukan hati si “doi” lho . Jadi belajarlah, belajarlah
berusaha dan legowo, itu saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar