Selasa, 22 September 2015

PEDRO DAN CINTA YANG BERTEPUK SEBELAH TANGAN


28 tahun yang lalu tepatnya 28 July 1987, Pedro Rodriguez Ledesma dilahirkan. Di sebuah daerah kecil bernama Santa Cruz. Pria dengan tinggi 169 cm ini kemudian tumbuh menjadi pesepakbola yang luar biasa, bersama sebuah klub yang sering disebut berasal dari planet lain dan berkomposisi penuh dengan makhluk alien. Ya, pedro menjelma sebagai salah satu alien di planet yang bernama Barcelona. Planet yang hanya bisa dijamah oleh Tuhan dan sosok manusia bernama Aritz Aduriz belakangan ini.
            Mengawali karir di Barcelona B setahun setelah Jogja di guncang gempa maha dahsyat 5,9 SR. Pedro langsung “nyetel” dengan Barcelona satelit ini. Bagaimana tidak ? “Pedrito” sapaan khas Pedro di Planet Barcelona ini hanya butuh waktu 2 tahun untuk melejit ke tim utama untuk bersanding dengan mega bintang alien Messi. Selama masa baktinya di Barcelona B, Pedro bermain 55 kali dengan torehan 17 gol. Pencapaian bagus untuk seorang penyerang sayap.
            Kemudian, di tim utama  Barcelona Sang pemuda dari Santa Cruz ini terus bersinar. Bahkan bersinar terang. Sampai akhirnya para alien yang di impor dari planet lain datang. Namanya Neymar dan Suarez, nama terakhir ini identik dengan gigi dan gigitan. Kemudian peran Pedro berubah seperti  kata anggoro berkah dalam tulisannya di lama Pandit Football. Pedro bekerja bak Robin untuk menemani seorang Batman bernama Messi. Datang saat dibutuhkan, setelah itu duduk dibangku cadangan. Terus, terus, dan terus terulang kembali.
            Pada akhirnya hingga kejenuhan itu datang, isu dipertahankannya Pedro terus menjadi tarik ulur. Wabil khusus ketika pemilihan presiden Barcelona yang dihelat beberapa bulan yang lalu. Oleh  Josep Maria Bartomeu, isu memperpanjang kontrak Pedro terus digulirkan alhasil, beliau menang. Tapi Pedro kelihatan lelah di Barcelona, kelihatan betul wajahnya jenuh dan lelah. Hingga akhirnya wanita cantik bernama Manchester United datang, menggodanya dengan kerlingan mata manja-manja aduhai. Media menangkap isu pendekatan itu, maka jadilah Pedro dan Manchester United pasangan media darling. Pedro tetap diam. Seakan tak tertarik dengan kemolekan Manchester United. Pedro tetap diam. Seakan tidak ada rasa diantara mereka. Diam, diam, dan Diam.
            Sampai dimana kemudian tim satu Negara dengan Setan Merah datang. Datang dalam kondisi tercabik-cabik dalam dua laga pembuka Liga Inggris .  1 poin dalam dua laga untuk sang juara bertahan adalah aib, aib yang kudu disucikan. Chelsea tumpul, dua nama besar sekelas Diego Costa dan Radamel Falcao majal. Maka air penyucian didatangkan sesegera mungkin. Namanya Pedro. Pendekatanpun berjalan cepat tanpa terekam media. Dengan kemolekan Chelsea dan ditambah mahar 21,4 juta pound atau setara dengan Rp 468 miliar pedro “klepek-klepek. Dalam akun media sosialnya Pedro bercuit dengan nada optimis  "Saya siap untuk Si Biru (Chelsea). Terima kasih semuanya!". Benar-benar pendekatan dan jatuh cinta yang begitu cepat. Diluar dugaan.
            Jadi bagi para “lajangers” dan “jomblowers” belajarlah dari kisah ini. Kisah memilukan dan menyayat hati bagi Manchester united dan kembalikannya. Kisah penuh romantisme bagi Pedro dan Chelsea. Mblo, pendekatan yang begitu gejar pun belum tentu bisa menaklukan hati si “doi” lho . Jadi belajarlah, belajarlah berusaha dan legowo, itu saja.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar