Di
sebuah pulau, hiduplah seekor gajah kecil bernama Ivan. Ivan hidup sendiri. Ia
tidak memiliki Ayah dan Ibu. Tapi, Ivan
tidak peduli. Dia sudah terbiasa hidup sendiri. Ia gemar bermain-main dengan tempurung
kelapa untuk mengisi kesendiriannya. Kadang dengan tempurung kelapa tersebut
Dia bermain sepak bola. Kadang bermain
lempar bola.
Setiap sore, saat Ivan lelah bermain
bola dengan tempurung kelapanya, Dia duduk di pinggir pantai . Ivan biasanya sambil
menguyah rumput kesukaanya sembari menikmati matahari tenggelam. Suatu saat dia
melihat pulau di seberang lautan nan jauh disana. “Di pulau seberang itu ada
apa ya?” tanya Ivan dalam hati. Keesokan harinya Ivan bertekad untuk berenang
menyebrang ke pulau itu. “Saatnya berpetualang!” katanya.
Ivan si gajah kecil itu berenang
seharian. Melewati ikan lumba-lumba dan kura-kura. Lalu dia sampai di pulau seberang. Didapatinya sebuah perkampungan gajah yang
begitu ramai dengan anak-anak gajah yang sedang bermain kejar-kejaran. Ivan
kemudian mendekat. “Apakah kalian mau bermain denganku?” Tanya Ivan kepada
anak-anak gajah yang sedang bermain kejar-kejaran. Sontak anak-anak gajah itu
berhenti bermain. “Kamu kecil, sedangkan kita besar-besar. Aku tidak mau bermain
denganmu!” kata salah satu anak gajah yang agak gemuk. “kamu tidak boleh
bermain bersama kami, Pergilah !” teriak anak gajah yang tinggi. “tapi aku bisa
mengajari kalian permainan sepak bola dengan tempurung kelapa, kalian mau?”
Jawab Ivan dengan tersenyum.
Para anak gajah itu kemudian duduk
dan berpikir. Lalu.. “Mungkin kamu bisa mencontohkan pada kami selagi kami
istirahat setelah lelah kejar-kejaran” kata anak gajah yang tinggi. “Sebentar
saja” imbuh anak gajah yang agak gemuk. “Baiklah, kalian lihat aku baik-baik
ya?” kata Ivan sambil mengambil tempurung kelapa di dekat pantai. Lalu ivan
mengiring tempurung kelapa itu dengan cekatan dan kemudian menendangnya hingga
masuk keranjang sampah. Anak-anak gajah yang melihat permainan Ivan menjadi
takjub.
Kemudian si anak gajah yang agak
gemuk berkata sambil tersipu malu “Maaf tadi kami meremehkanmu, kami mau
bermain denganmu”. “Eh, nama kamu siapa ?” Tanya anak gajah yang tinggi. Ivan
menjawab dengan sembari tersenyum “Namaku Ivan mari bermain denganku”. Kemudian mereka bermain bersama sambil
tertawa bahagia di pinggir pantai. Lalu, tak terasa hari telah sore. “Maaf
teman-teman Ivan harus pulang karena sudah hampir gelap” tutur Ivan. “Besuk
kamu kesini lagi ya Van, kita main bola lagi ya?” kata anak gajah yang agak
gemuk sambil bersalaman dengan Ivan. “Iya Van, maaf tadi kami meremehkanmu.
Kamu mau kan bersahabat dengan kami?” imbuh anak gajah yang tinggi. “Iya
teman-teman, aku mau kok main lagi kesini dan bersahabat dengan teman-teman. “Ivan
pulang dulu ya?” jawab Ivan sambil berpamitan.
Ivan kemudian berenang menyeberangi
lautan untuk kembali ke pulau yang menjadi rumahnya. Kemudian persahabatan Ivan
dengan anak-anak gajah di pulau seberang terjalin baik selamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar