Sejenak
lupakan kekalahan tragis Indonesia atas Bahrain. Akan lebih bijaksana
jika publik sepakbola Indonesia legowo
dengan
hasil tersebut. Toh, waktu sudah berlalu dan tak bisa diulang
kembali. Menyalahkan pemain, pelatih, dan pengurus PSSI bukanlah
sebuah hal yang bijaksana pula. Alangkah baiknya jika semua elemen
yang memiliki pengaruh terhadap jalannya sepakbola nasional duduk
bersama dengan kepala dingin dan menyelesaikan persoalan yang sedang
membelit tim Nasional Indonesia.
Melihat
rata – rata usia para punggawa Timnas senior telah memasuki masa
akhir usia keemasan mereka regenerasi perelu dilakukan. Yah,
regenerasi. Regenerasi dalam hal ini bukan berarti mengganti Timnas
Senior dengan Timnas U-23, tetapi dengan pembinaan dari tingkat
dasar. Bukankah para pemain senior tim garuda juga tumbuh dan
berkembang dari SSB (sekolah sepakbola) di daerah mereka
masing-masing?. Maka dengan diperbaikinya infrasrtuktur yang
menunjang pembinaan bibit muda di daerah merupakan jalan keluar yang
terbaik untuk mebentuk sebuah timnas yang tangguh. Kita boleh berkaca
dengan Spanyol, prestasi yang mereka raih saat ini bukanlah hasil
dari sebuah sistem yang instan, tetapi merupakan proses pembinaan
jangka panjang. Niscaya sepuluh tahun kedepan sepakbola Indonesia
akan berprestasi lebih baik dari sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar